CERDAS DAN BERBUDI LUHUR
ada yang tau cerdas berbudi luhur ?
kalau dikampus aku mengajarkan bahwa kita harus menjadi manusia cerdas berbudiluhur.
yang artinya jika kita hanya menjadi manusia yang cerdas, maka kita akan bisa menyenyelakakan seseorang, atau kita hanya berbudiluhur kita akan jadi mangsa para penjahat. jadi kita harus punya keduanya, menjadi manusia yang memiliki kecerdasan dalam hal baik dan memiliki jiwa yang berbudi luhur, dengan begitu kita dapat menggunakan kecerdasan dengan membantu orang lain atau pun hal yang baik-baik :)
udah tau kan sekarang mengapa kita harus cerdas berbudiluhur
nah sekarang aku bakal kasih tau kalian tentang proposal Aplikasi Wawasan Budi Luhur
semoga bermanfaat :)
kalau dikampus aku mengajarkan bahwa kita harus menjadi manusia cerdas berbudiluhur.
yang artinya jika kita hanya menjadi manusia yang cerdas, maka kita akan bisa menyenyelakakan seseorang, atau kita hanya berbudiluhur kita akan jadi mangsa para penjahat. jadi kita harus punya keduanya, menjadi manusia yang memiliki kecerdasan dalam hal baik dan memiliki jiwa yang berbudi luhur, dengan begitu kita dapat menggunakan kecerdasan dengan membantu orang lain atau pun hal yang baik-baik :)
udah tau kan sekarang mengapa kita harus cerdas berbudiluhur
nah sekarang aku bakal kasih tau kalian tentang proposal Aplikasi Wawasan Budi Luhur
semoga bermanfaat :)
1
|
1.1.
Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial artinya dalam kehidupan
sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia
lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
bersosialisasi dengan manusia lainnya. Sedangkan manusia berbudi luhur adalah
manusia yang baik. Kehadirannya mampu menciptakan ketentraman, kedamaian serta
kebahagian lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak
merasa disaingi. Manusia bisa disebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak
dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia
yang lepas dari dosa kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu dijaga dan
dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar dijadikan panutan umatnya.
Pada hakikatnya, disisi Tuhan semua manusia adalah
“SAMA”, yang membedakan adalah kadar
ketaqwaannya. Yakni sejauhmana manusia patuh menjalankan kewajiban yang diperintahkan
Tuhan dan sejauhmana mampu menjahui
larangan Tuhan. Salah satu perintah Tuhan yakni memberikan kebahagian pada
orang lain, baik itu lahir maupun batin. Perbuatan atau pakarti luhur adalah
kegiatan apapun yang membuat manfaat bagi siapapun dan apapun serta membuat
senang bagi kedua belah pihak yang memberi maupun yang menerimanya. Nilai-nilai
perbuatan atau pakarti luhur itu sendiri terdapat cinta kasih (Welas Asih) dan
suka menolong (seneng tetelung mring sapodo). Dua nilai kebudiluhuran tersebutlah
yang kami pakai dalam menerapkan aplikasi wawasan budi luhur. Dua nilai
kebudiluhuran yang berartikan kami peduli sesama makhluk ciptaan Tuhan dan
menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tindakan untuk meringankan beban
atau penderitaan orang lain, tidak terbatas pada pemberian materi atau benda
saja, tetapi bisa juga sesuatu yang non materil.
Oleh sebab itu aplikasi ini penting bagi kami dengan
tujuan kami dapat memahami bagaimana perasaan dan keinginan orang lain. Dan
juga dapat menimbulkan rasa peduli terhadap kesulitan orang lain.
1.2.
Fokus
Aplikasi
Fokus aplikasi kami yaitu mampu membantu kebutuhan orang
lain dan melayani orang lain tanpa diminta. Yangmana tindakan kami dapat
menimbulkan rasa senang bagi orang yang kami tolong. Kami akan berbagi
kebahagian bersama Nenek Nunung “seorang inspirator pegumpul botol bekas”.
1.3.
Tujuan
Tujuan Aplikasi ini adalah
untuk :
1. Memberikan
kebahagian pada Nenek Nunung
2. Membantu
Nenek Nunung memeliki tongkat jalan dan tempat tidur yang layak
3. Menimbulkan
rasa peduli kami kepada sesama.
1.4.
Manfaat
Aplikasi ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi:
1. Nenek
Nunung bahagia dengan apa yang bisa kita bantu
2. Kami
mampu membantu orang lain dan memahami nilai wawasan budiluhur.
1.5.
Kondisi
Awal Dampingan
Nenek Nunung begitulah panggilannya. Kami melihatnya pada
malam hari sekitar pukul 18:30 WIB. Beliau saat itu mengumpulkan botol bekas
yang ada di tong sampah dengan bertemankan tongkat dari batang bambu. Pakaian
yang ia kenakan sangatlah sederhana, hijab pun juga sama. Kami menghampirinya
dan bersalaman dengan beliau. Ramah dan interaktif saat kami ajak berbincang-bincang.
Ternyata ia tinggal tidak jauh dari kampus Universitas Budi Luhur. Ia tinggal
bersama anak perempuan dan juga tiga cucunya. Suami Nenek Nunung telah
meninggal sejak lama. Maka dari itu untuk menyambung hidup ia mengumpulkan
botol bekas. Ketika kami mendengar cerita yang kami tangkap beliau ini adalah
seseorang yang berintelektual. Dilihat dari cara berbicaranya menggunakan
bahasa baku. Beliau juga selalu menyisispkan kata-kata motivasi kepada kami
agar selalu semangat untuk kuliah dan juga selalu menghormati kedua orang tua.
Karena tak ingin lama mengganggu kerjanya kami pun berpamit dan meminta izin
untuk berkunjung pada Jumat pukul 11:00 WIB.
Setelah itu Jumat kami berkunjung ke kediamannya.
Sebegitu sampai kami melihat susunan botol bekas yang rapi didepan rumah Nenek
Nunung. Sebenarnya rumah yang sekarang ia tempati itu bukanlah tempat tinggal
miliknya. Ia bercerita ada seorang dermawan yang memberi izin ia untuk
menempatinya. Barang-barang yang berada dalam rumah tersebut seperti lemari, tv
dan lain lain juga bukanlah miliknya. Kipas angin mungil yang berada diatas
dinding itulah yang baru saja ia kredit. Kami juga melihat tempat tidur Nenek
Nunung yang sudah usang dan menurut kami harus di ganti. Kami melihat anak dari Mpok Ike atau cucu Nenek
Nunung bernama Poopy yang masih sekolah 6 SD. Dan ada juga si Fajar yang saat
ini masih di SMK. Terakhir si Indra, cucu Nenek Nunung yang memiliki lemah kecerdasan mental. Mpok ike
mengalami kegagalan rumah tangga, itu makanya mereka hanya berlima. Dan memaksa
Mpok Ike bekerja serabutan seperti memijat, mencuci baju orang lain, dan
pekerjaan lain yang bisa ia gunakan.
Kami melanjutkan berbincang-bincang dengan Nenek Nunung,
ternyata Nenek Nunung jago dalam hal menjahit dan juga menari. Dulunya ia bergabung
disalah satu Sanggar Tari. Ada hal yang baru kita ketahui juga Nenek Nunung
mengidap penyumbatan pembuluh darah sejak tahun 1984 hingga saat ini dan asam
urat. Asam urat itulah yang menyebabkan Nenek Nunung menggunakan tongkat bambu
untuk membantunya bisa berdiri dan melanjutkan mengumpulkan botol bekas.
1.6.
Kondisi
Akhir yang Diharapkan
Dengan melihat kondisi awal dampingan tersebut kami
memiliki cita-cita yang harus diwujudkan dengan jangka waktu tersedia. Kami
berpikiran bisa menggantikan tongkat Nenek Nunung yang selama ini telah lama
menemaninya dengan tongkat yang lebih nyaman ia gunakan. Selain itu juga kami
berpikiran ingin menggantikan tempat tidur Nenek Nunung yang telah usang dan
tidak nyaman itu dengan tempat tidur yang membuatnya nyaman saat tidur. Hal
yang lain seperti melunaskan kreditan kipas angin mungil milik Nenek Nunung.
Dan kami juga ingin entah pada waktu kapan, kami ingin membantu Nenek Nunung
mengumpulkan botol bekas. Intinya kami ingin ada hari dimana kami dapat berbagi
kebahagian bersama Nenek Nunung.
1.7.
Pilihan
Strategi
Dalam hal pilihan strategi yang kami pilih atau gunakan
untuk mengubah kondisi awal menjadi kondisi yang diharapkan atau
dicita-citakan. Kami akan menggalang dana dengan mengajukan proposal ini. Proposal
akan kami ajukan kepada dosen dan mahasiswa lain. Mungkin juga bisa mengajukan
kepada penjual tongkat agar adanya keringanan dalam pembayaran harga satu
tongkat tersebut. Tidak hanya ke penjual tongkat tapi juga penjual tempat
tidur. Proposal ini akan kami ajukan kepada orang tua kelompok kami. Ada hal
lain juga, kami akan membuat seperti tantangan bagi kelompok kami. Misalkan
kami menawarkan kepada teman kami yang lain, apabila kami mengambil botol di
dalam tong sampah mereka akan menyumbangkan uang dari aksi kami. Dan strategi
terakhir dalam penggalangan dana ini, kami akan berjualan air mineral di area car free day. Yangmana hasil semua itu
dapat membantu kami dalam melaksanakan Aplikasi Wawasan Budi Luhur.
1.8.
Langkah-langkah
Langkah-langkah kami yang hendak dilakukan sama seperti
apa yang kami singgung dalam pilihan strategi. Dalam rangka mewujudkan Fokus
Aplikasi kami sudah melewati tahapan pendekatan terhadap subjek Fokus Aplikasi
yaitu berkenalan dan berbincang-bincang mengenai kehidupannya. Kami juga telah
mensurvei dengan datang berkunjung kerumahnya. Dari situlah kami mendapatkan
data-data yang perlu kami ketahui dalam penyusunan proposal ini. Setelah
langkah pendekatan, survei, selanjutnya kami akan melangkah dalam kegiatan
penggalangan dana. Penggalan dana ini bertujuan mengumpulkan dana untuk
pembayaran hal-hal yang ingin kami capai. Bentuk-bentuk penggalangan dana
tersebut : mengajukan proposal kepada dosen atau mahasiswa lain, mengajukan
proposal kepada orang tua kelompok kami, membuat tantangan, dan berjualan air
mineral di area car free day. Apabila tahap penggalangan dana ini telah
terselesaikan kami akan beralih ke penerapan proposal Aplikasi Wawasan Budi
Luhur.
1.9.
Waktu
dan Tempat
TIME
TABLE
TAHAPAN
|
WAKTU
|
PENDEKATAN
|
Selasa,
29 Maret 2016 pukul 19.00-s/d WIB
|
SURVEI
|
Jumat,
01 April 2016 pukul 11.00-s/d WIB
|
Jumat,
15 April 2016 pukul 13.00-15.00 WIB
|
|
PENGGALANGAN
DANA
|
19
April-10 Mei 2016
|
APLIKASI
WAWASAN BUDI LUHUR
|
17
Mei 2016
|
Tempat
: Jl.
Ciledug Raya, Pertukangan Utara, Jakarta Selatan.
1.10.
Penutup
Ketika kita mampu memahami
perasaan atau keinginan seseorang dan mampu memperhatikan kapan orang lain dibantu,
alangkah baik kita mengaplikasikannya. Di Aplikasi Wawasan Budi Luhur ini lah
jembatan antara mahasiswa dengan nilai-nilai kebudiluhuran diterapkan. Maka
dari itu dibuatkan proposal Aplikasi Wawasan Budi Luhur.
LAMPIRAN
(sertakan lampiran kalian)
Komentar
Posting Komentar